“Yang kau sukai belum tentu baik bagimu.
Jika untuk mendapatkan yang kau sukai, engkau sering gagal dan menua dalam kekecewaan, maka sebaiknya engkau belajar menyukai yang tak kau sukai. Lalu temukanlah kesukaan untuk menjadikan dirimu produktif, agar engkau menjadi pribadi dengan kedamaian dan kesejahteraan yang kau sukai.
Sadarilah, Tuhan sering menggunakan yang tak kau sukai sebagai penuntun bagimu.” Mario Teguh
——-
“Perhatikanlah, orang yang berhasil dalam karir dan kehidupan keluarganya, memiliki kebiasaan bekerja keras, bahkan lebih keras daripada rekan-rekannya yang hidupnya masih lemah.
Berkah bagi kita yang hatinya penuh kesungguhan, adalah ijin untuk bekerja keras bagi kebaikan sesama, agar kita disebut oleh Tuhan sebagai sebaik-baiknya manusia.” Mario Teguh
——-
“Hadiah bagi orang yang melakukan kesalahan, adalah kesempatan untuk memperbaiki sikap yang menjadikannya salah.
Maka janganlah berlama-lama dalam penyesalan. Segeralah perbaiki sikap yang menyebabkannya.
Tidak ada kesalahan atau kegagalan apa pun yang bisa merendahkan Anda, jika Anda ikhlas memperbarui diri. Itu yang menjadikan Anda bangkit gagah setelah semua bara api padam.” Mario Teguh
——-
“Sesungguhnya, kekhawatiranku TIDAK membatalkan masalah dan kesulitan yang bisa terjadi di masa depanku, tetapi PASTI akan mengurangi kedamaian dan kekuatanku hari ini untuk membangun kesiapan menghadapi masalah dan kesulitan apa pun.” Mario Teguh
——-
”Jika mengeluh itu dibayar, pasti akan banyak sekali orang yang menjadi kaya tanpa harus menjadi orang yang berguna bagi sesama.
Jika Anda ingin berada dalam lingkungan yang sangat sedikit keluhannya, bergaullah dengan mereka yang ikhlas bekerja keras untuk menguatkan hati yang lemah, menuntun yang tersesat, meninggikan yang rendah, dan menggembirakan yang putus harapan.” Mario Teguh
——-
Janganlah engkau berdoa dengan sepenuh hati,
lalu bekerja dengan setengah hati.
Lalu mengeluh sepenuh hati,
karena perlakuan hidup yang setengah hati.
——-
Ada hukum kepantasan bagi segala sesuatu, maka ia yang memperbaiki diri akan menjadi pantas bagi kehidupan yang terperbaiki.
——-
Janganlah kita mengharapkan sebuah kehidupan yang penuh,
dengan kesediaan untuk bekerja hanya dengan hati yang setengah penuh.
——-
Kepantasan untuk berhasil selalu mendahului keberhasilan.
——-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar