Kamis, 15 Mei 2014

Manfaat Harmonisasi Akuntansi Internasional ( Dari Keberagaman menuju Keseragaman )

Dea Dara Mutia / 21210711 / 4EB17

1. PENDAHULUAN

Globalisasi yang ditandai dengan beroperasinya perusahaan-perusahaan multinasional di berbagai negara telah berperan menjembatani bertemunya praktek akuntansi yang berbeda dari berbagai negara baik di atara Negara maju yang satu dengan dengan negara maju lainnya, maupun perbedaan antara Negara berkembang yang satu dengan negara berkembang lainnya, bahkan antara negara maju dengan Negara berkembang. Perbedaan yang demikian ini dapat dimengerti mengingat ilmu akuntansi sebagai bagian dari ilmu sosial akan sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial di mana praktek akuntansi tersebut berada. Adanya perbedaan praktek akuntansi yang diakibatkan oleh adanya perbedaan standar akuntansi dapat mengakibatkan daya banding akuntansi menjadi berkurang atau bahkan hilang sama sekali. Suatu laporan keuangan yang merupakan hasil dari proses akuntansi pada suatu perusahaan di suatu negara yang menunjukkan adanya laba atau menggambarkan kinerja yang baik, dapat saja akan menunjukkan perbedaan yang sebaliknya apabila laporan keuangan tersebut dibuat berdasarkan standar akuntansi di Negara yang memiliki standar berbeda dengan laporan keuangan tersebut. Dengan adanya kenyataan bahwa di dunia ini terdapat berbagai standar akuntansi yang berlaku di masing-masing Negara yang semuanya dapat menghasilkan laporan keuangan yang beragam dapat mengurangi tingkat kepercayaan pihak eksternal terhadap laporan keuangan tersebut. Oleh karena perbedaan tersebut , dibutuhkan harmonisasi pada  Akuntansi Internasional.

2.      HARMONISASI TERHADAP AKUNTANSI 
“Harmonisasi” merupakan proses untuk menigkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-prkatik tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari berbagai negara. Upaya untuk melakukan harmonisasi standar akuntansi telah dimulai jauh sebelum pembentukan Komite Standar Akuntansi Internasional pada tahun 1973. Harmonisasi akuntansi internasional merupakan salah satu isu terpenting yang dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka yang menyusun atau menggunakan laporan keuangan.
Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
1. Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)
2. Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait dengan     penawaran surat  berharga dan pencatatan pada bursa efek
3. Standar audit
2.A. Faktor-Faktor Yang Mendorong Perlunya Harmonisasi Terhadap Akuntansi
Faktor yang menjadi  pendorong perlunya harmonisasi akuntansi :
1.  Sumber Pendanaan
Pergeseran atau perubahan sumber pendanaan  perusahaan akan berpengaruh terhadap perubahan atau bertambahnya pihak-pihak yang  berkepentingan terhadap perusahaan.
2. Sistem Hukum
Dunia barat memiliki dua orientasi dasar yaitu hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus). Dalam negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur.
3. Perpajakan
Di kebanyakan negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar akuntansi karena  perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk keperluan pajak.
4. Ikatan Politik dan Ekonomi
Penyebaran ide dan teknologi akuntansi sering dilakukan melalui penaklukan, perdagangan, dan kekuatan lain.
5. Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya historis dan mempengaruhi kecenderungan suatu negara untuk menerapkan  perubahan harga terhadap akun-akun perusahaan.

6. Tingkat Perkembangan Ekonomi
Perkembangan tingkat ekonomi suatu negara akan mendorong inovasi-inovasi baik dalam  bertransaksi maupun timbulnya instrumen-instrumen daru dalam berinvestasi, sistem  pembayaran maupun hal lain yang dibutuhkan dengan perkembangan ekonomi yang terjadi.
7. Tingkat Pendidikan
Praktek akuntansi yang rumit dan sangat kompleks hanya akan dapat dihasilkan oleh mereka yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi.
8. Budaya
Hofstede dalam Choi dan Meek (2005) menjelaskan bahwa budaya dijelaskan dalam empat dimensi yaitu : individualisme lawan kolektivisme, jarak kekuasaan yang besar lawan  jarak kekuasaan yang kecil, penghindaran ketidak  pastian yang kuat lawan penghindaran ketidak  pastian yang lemah, dan maskulinitas yang membedakan pria dan wanita.

2.B. Manfaat dari harmonisasi
Terdapat bermacam-macam keuntungan dari harmonisasi. Pertama, bagi banyak negara, belum terdapat suatu standar kodifikasi akuntansi dan audit yang memadai. Standar yang diakui secara internasional tidak hanya akan mengurangi biaya penyiapan untuk negara- negara tersebut melainkan juga memungkinkan mereka untuk dengan seketika menjadi bagian dari arus utama standar akuntansi yang berlaku secara internasional.
Kedua, internasionalisasi yang berkembang dari perekonomian dunia dan meningkatnya saling ketergantungan dari negara-negara di dalam kaitannnya dengan perdagangan dan arus investasi internasional adalah argumentasi yang utama dari adanya suatu bentuk standar akuntansi dan audit yang berlaku secara internasional.
Ketiga, adanya kebutuhan dari perusahaan-perusahaan untuk memperolah modal dari luar, mengingat tidak cukupnya jumlah laba di tahan untuk mendanai proyek-proyek dan pinjaman-pinjaman luar negri yang tersedia, telah meningkatkan kebutuhan akan harmonisasi.


2.C. Keuntungan Harmonisasi Internasional
Sebuah tulisan terbaru juga mendukung adanya suatu “GAAP global” yang terharmonisasi. Beberapa manfaat yang disebutkan antara lain:
1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang.
3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi.
4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
3. Evaluasi
            Perdebatan mengenai harmonisasi mungkin tidak akan pernah terselesaikan dengan penuh. Beberapa argumen yang menentang harmonisasi mengandung sejumlah kebenaran. Namun demikian, semakin banyak bukti menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi internasional akuntansi, pengungkapan, dan audit telah diterima begitu luas sehingga tren yang mengarah pada harmonisasi internasional akan berlanjut atau bahkan semakin cepat. Sejumlah besar perusahaan secara sukarela mengadopsi Standar Prlaporan Keuangan Internasional (Internasional Financial Reporting Standards-IFRS). Banyak negara telah mengadopsi IFRS secara keseluruhan, menggunakan IFRS sebagai standar nasional atau mengizinkan penerapan IFRS. Perbedaan nasional dalam faktor-faktor dasar yang menyebabkan perbedaan dalam akuntansi, pengungkapan, dan praktik audit semakin sempit karena pasar modal dan produk semakin internasional.


Sumber :