Dea Dara Mutia / 21210711 / 4EB17
Praktik
Pelaporan dan Pengungkapan
Kegiatan praktik pelaporan pengungkapan merupakan
salah satu kepentingan perusahaan di seluruh dunia dalam mengkaji laporan keuangannya
.Kegiatan pelaporan dan pengungkapan laporan keuangan untuk menunjukkan respons manajer terhadap ketentuan
pengungkapan yang dikeluarkan oleh badan regulator dan insentif yang mereka dapatkan
jika menyediakan informasi kepada pengguna laporan keuangan bersifat sukarela.
Perusahaan menyiapkan laporan keuangan dalam
laporan tahunan dengan mengarah kepada kebutuhan pengguna utama mereka.
Pengertian
pelaporan keuangan transnasional
Pelaporan transnasional mengacu pada pelaporan
yang melampaui batas Negara atau lebih spesifik melaporkan hasil finansial
kepada kelompok pengguna laporan yang berlokasi di suatu Negara yang berbeda
dengan lokasi kantor pusat perusahaan. Sebuah perusahaan Amerika Serikat bisa
dikatakan terlibat dalam pelaporan keuangan transnasional jika perusahaan
tersebut mengirimkan laporan tahunan kepada warga Negara asing.
Pelaporan keuangan transnasional terjadi akibat
dua fenomena. Pertama adalah strategi pendanaan global perusahaan
multinasional. Pendanaan global mencakup :
1.
Mendaftarkan
saham di bursal efek luar negeri
2.
Menjual
obligasi di berbagai Negara
3.
Berhutang
kepada bank asing
Fenomena kedua adalah investasi transnasional,
para pemilik dana berinvestasi dengan membeli saham dan obligasi dari Negara
asing sebagai tambahan terhadap investasi dalam negaranya sendiri.
Contoh
Pengungkapan
1.
Pengungkapan
Informasi yang Melihat Masa Depan
Pengungkapan informasi yang melihat masa depan (progresif)
adalah pertimbangan tinggi yang berhubungan langsung di dalam kesetaraan pasar dunia.
Pengungkapan informasi dalam laporan keuangan harus memiliki pengembangan dimasa
depan. Informasi yang mencakup masa depan meliputi :
a.
perkiraan/ramalan
masa depan, laba atau rugi per saham , arus kas , pengeluaran modal dan pos keuangan
lainnya.
b.
informasi kinerja
dan perubahan posisi ekonomi yang tidak menentu dimasa depan yang berkaitan dengan
perkiraan proyek ,periode fiscal dan proyeksi jumlah.
c.
laporan rencana
, program manajemen untuk orientasi di masa depan.
Pengungkapan informasi yang melihat masa depan dianggap
sangat relevan dalam pasar ekuitas diseluruh dunia. Sebagai contoh Bursa Efek
Tokyo TSF meminta kepada manajemen perusahaan yang tercatat untuk menyediakan
ramalan penjualan, laba, dan dividen dalam pengumuman pers tahunan dan
semesteran yang dilakukan. Contoh lainnya juga terdapat pada laporan tahunan
1998 yang disajikan oleh J. Lauritzen Holding Group, perusahaan pengiriman,
transportasi dan perusahaan produk industry, membuat perkiraan untuk tahun 1999
sebagai berikut :
“Pada
tahun 1999 diharapkan terjadi pertumbuhan yang signifikan sebagai hasil dari
aktivitas biasa. Secara keseluruhan, diharpkan perusahaan akan mencapai
rata-rata DKK 1,1 juta”
2.
Pengungkapan
Segmen
Jika kelangsungan profitabilitas suatu perusahaan amat
tergantung pada wilayah tertentu atau pada salah satu jenis produk tertentu,
maka pengetahuan mengenai hal tersebut penting bagi pemegang saham, kreditur,
karyawan dan pengguna laporan keuangan lainnya. Oleh karena itu, sebagai
tambahan terhadap laporan keuangan mungkin perusahaan juga harus menyediakan
rincian bagaimana total laba dalam laporan didapatkan.
Permintaan informasi mengenai informasi hasil operasi dan keuangan
segmen industri yang diminta investor dan analis sangat meningkat secara signifikan. Pengungkapan segmen lebih membantu pengguna laporan keuangan
untuk memahami bagaimana bagian-bagian perusahaan menata semuanya, baik secara usaha
maupun letak geografis. International Financial Reporting Standars (IFRS)
mencakup laporan keuangan segmen yang mendetail seperti halnya standar akuntansi
di berbagai negara.
Pernyataan FASB
131
Perusahaan multinasional Amerika Serikat
yang besar diwajibkan untuk mengobsevasi Pernyataan FASB 131, “Disclosure about
Segments of an Entreprise and Related Information”. Pernyataan 131 mewajibkan
penggunaan “pendekatan manajemen” dalam mengidentifikasi segmen yang
beroperasi. Pernyataan ini mendefinisikan segmen pengoperasian sebagai komponen
suatu perusahaan yang memiliki informasi keuangan yang terpisah dan dievaluasi
secara regular oleh pimpinan perusahaan selaku pengambil keputusan operasi
dalam mengalokasikan sumber daya dan mengevaluasi kinerja. FASB yakin bahwa
pengguna laporan keuangan harus dapat melihat risiko dan peluang segmen bisnis
melalui kacamata manajemen.
Disamping informasi mengenai area geografi
dan produk, Pernyataan 131 mewajibkan laporan keuangan tahunan mencakup
informasi deskriptif dan financial tertentu tentang segmen yang beroperasi,
termasuk :
a.
Informasi umum mngenai aktivitas segmen’
b.
Informasi mengenai laba rugi segmen, aktiva segmen dan dasar pengukuran
c.
Rekonsiliasi total segmen pendapatan, laba rugi, aktiva segmen dan item
signifikan lain yang sesuai dengan jumlah yang disajikan dalam neraca atau
laporan laba rugi.
Pengungkapan
segmen membantu para pengguna laporan keuangan untuk memahami secara lebih baik
bagaimana bagian-bagian dalam suatu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan
perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar