1. PENDAHULUAN
Globalisasi
yang ditandai dengan beroperasinya perusahaan-perusahaan multinasional di
berbagai negara telah berperan menjembatani bertemunya praktek akuntansi yang berbeda
dari berbagai negara baik di atara Negara maju yang satu dengan dengan negara maju
lainnya, maupun perbedaan antara Negara berkembang yang satu dengan negara
berkembang lainnya, bahkan antara negara maju dengan Negara berkembang. Perbedaan
yang demikian ini dapat dimengerti mengingat ilmu akuntansi sebagai bagian dari
ilmu sosial akan sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial di mana praktek
akuntansi tersebut berada. Adanya perbedaan praktek akuntansi yang diakibatkan
oleh adanya perbedaan standar akuntansi dapat mengakibatkan daya banding akuntansi
menjadi berkurang atau bahkan hilang sama sekali. Suatu laporan keuangan yang merupakan
hasil dari proses akuntansi pada suatu perusahaan di suatu negara yang
menunjukkan adanya laba atau menggambarkan kinerja yang baik, dapat saja akan
menunjukkan perbedaan yang sebaliknya apabila laporan keuangan tersebut dibuat
berdasarkan standar akuntansi di Negara yang memiliki standar berbeda dengan
laporan keuangan tersebut. Dengan adanya kenyataan bahwa di dunia ini terdapat
berbagai standar akuntansi yang berlaku di masing-masing Negara yang semuanya
dapat menghasilkan laporan keuangan yang beragam dapat mengurangi tingkat kepercayaan
pihak eksternal terhadap laporan keuangan tersebut. Oleh karena perbedaan tersebut ,
dibutuhkan harmonisasi pada Akuntansi Internasional.
2.
HARMONISASI
TERHADAP AKUNTANSI
“Harmonisasi” merupakan
proses untuk menigkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan
menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-prkatik tersebut dapat
beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat
meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari
berbagai negara. Upaya untuk melakukan harmonisasi standar akuntansi telah
dimulai jauh sebelum pembentukan Komite Standar Akuntansi Internasional pada
tahun 1973. Harmonisasi akuntansi internasional merupakan salah satu isu
terpenting yang dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan pengatur pasar
modal, bursa efek, dan mereka yang menyusun atau menggunakan laporan keuangan.
Harmonisasi akuntansi mencakup
harmonisasi :
1. Standar akuntansi (yang berkaitan
dengan pengukuran dan pengungkapan)
2. Pengungkapan
yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait dengan penawaran
surat berharga dan pencatatan pada bursa efek
3. Standar audit
2.A. Faktor-Faktor Yang Mendorong
Perlunya Harmonisasi Terhadap Akuntansi
Faktor
yang menjadi pendorong perlunya harmonisasi akuntansi :
1. Sumber Pendanaan
Pergeseran
atau perubahan sumber pendanaan perusahaan akan berpengaruh terhadap perubahan
atau bertambahnya pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan.
2. Sistem Hukum
Dunia
barat memiliki dua orientasi dasar yaitu hukum kode (sipil) dan hukum umum
(kasus). Dalam negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap
yang mencakup ketentuan dan prosedur.
3.
Perpajakan
Di
kebanyakan negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar akuntansi
karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk
mengklaimnya untuk keperluan pajak.
4. Ikatan
Politik dan Ekonomi
Penyebaran
ide dan teknologi akuntansi sering dilakukan melalui penaklukan, perdagangan,
dan kekuatan lain.
5. Inflasi
Inflasi
menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya historis dan mempengaruhi
kecenderungan suatu negara untuk menerapkan perubahan harga terhadap
akun-akun perusahaan.
6. Tingkat
Perkembangan Ekonomi
Perkembangan
tingkat ekonomi suatu negara akan mendorong inovasi-inovasi baik dalam
bertransaksi maupun timbulnya instrumen-instrumen daru dalam
berinvestasi, sistem pembayaran maupun hal lain yang dibutuhkan dengan
perkembangan ekonomi yang terjadi.
7. Tingkat
Pendidikan
Praktek
akuntansi yang rumit dan sangat kompleks hanya akan dapat dihasilkan oleh
mereka yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi.
8. Budaya
Hofstede
dalam Choi dan Meek (2005) menjelaskan bahwa budaya dijelaskan dalam empat
dimensi yaitu : individualisme lawan kolektivisme, jarak kekuasaan yang besar
lawan jarak kekuasaan yang kecil, penghindaran ketidak pastian yang
kuat lawan penghindaran ketidak pastian yang lemah, dan maskulinitas yang
membedakan pria dan wanita.
2.B. Manfaat
dari harmonisasi
Terdapat bermacam-macam keuntungan dari harmonisasi.
Pertama, bagi banyak negara, belum terdapat suatu standar kodifikasi akuntansi
dan audit yang memadai. Standar yang diakui secara internasional tidak hanya
akan mengurangi biaya penyiapan untuk negara- negara tersebut melainkan juga
memungkinkan mereka untuk dengan seketika menjadi bagian dari arus utama
standar akuntansi yang berlaku secara internasional.
Kedua, internasionalisasi yang berkembang dari perekonomian dunia dan
meningkatnya saling ketergantungan dari negara-negara di dalam kaitannnya
dengan perdagangan dan arus investasi internasional adalah argumentasi yang
utama dari adanya suatu bentuk standar akuntansi dan audit yang berlaku secara
internasional.
Ketiga, adanya kebutuhan dari perusahaan-perusahaan untuk memperolah modal
dari luar, mengingat tidak cukupnya jumlah laba di tahan untuk mendanai
proyek-proyek dan pinjaman-pinjaman luar negri yang tersedia, telah
meningkatkan kebutuhan akan harmonisasi.
2.C. Keuntungan Harmonisasi
Internasional
Sebuah tulisan terbaru juga
mendukung adanya suatu “GAAP global” yang terharmonisasi. Beberapa manfaat yang
disebutkan antara lain:
1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat
bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan
berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan
memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih
baik; portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang.
3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses
pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi.
4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan
standard pat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas
tertinggi.
3. Evaluasi
Perdebatan mengenai harmonisasi mungkin tidak akan pernah
terselesaikan dengan penuh. Beberapa argumen yang menentang harmonisasi
mengandung sejumlah kebenaran. Namun demikian, semakin banyak bukti menunjukkan
bahwa tujuan harmonisasi internasional akuntansi, pengungkapan, dan audit telah
diterima begitu luas sehingga tren yang mengarah pada harmonisasi internasional
akan berlanjut atau bahkan semakin cepat. Sejumlah besar perusahaan secara
sukarela mengadopsi Standar Prlaporan Keuangan Internasional (Internasional
Financial Reporting Standards-IFRS). Banyak negara telah mengadopsi IFRS secara
keseluruhan, menggunakan IFRS sebagai standar nasional atau mengizinkan
penerapan IFRS. Perbedaan nasional dalam faktor-faktor dasar yang menyebabkan
perbedaan dalam akuntansi, pengungkapan, dan praktik audit semakin sempit
karena pasar modal dan produk semakin internasional.
Sumber
: