Selasa, 11 Maret 2014

BAB 5 PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN

Dea Dara Mutia / 21210711 / 4EB17


Praktik Pelaporan dan Pengungkapan

Kegiatan praktik pelaporan pengungkapan merupakan salah satu kepentingan perusahaan di seluruh dunia dalam mengkaji laporan keuangannya .Kegiatan pelaporan dan pengungkapan laporan keuangan untuk menunjukkan respons manajer terhadap ketentuan pengungkapan yang dikeluarkan oleh badan regulator dan insentif yang mereka dapatkan jika menyediakan informasi kepada pengguna laporan keuangan bersifat sukarela.

Perusahaan menyiapkan laporan keuangan dalam laporan tahunan dengan mengarah kepada kebutuhan pengguna utama mereka.

Pengertian pelaporan keuangan transnasional
Pelaporan transnasional mengacu pada pelaporan yang melampaui batas Negara atau lebih spesifik melaporkan hasil finansial kepada kelompok pengguna laporan yang berlokasi di suatu Negara yang berbeda dengan lokasi kantor pusat perusahaan. Sebuah perusahaan Amerika Serikat bisa dikatakan terlibat dalam pelaporan keuangan transnasional jika perusahaan tersebut mengirimkan laporan tahunan kepada warga Negara asing.
Pelaporan keuangan transnasional terjadi akibat dua fenomena. Pertama adalah strategi pendanaan global perusahaan multinasional. Pendanaan global mencakup :
1.      Mendaftarkan saham di bursal efek luar negeri
2.      Menjual obligasi di berbagai Negara
3.      Berhutang kepada bank asing

Fenomena kedua adalah investasi transnasional, para pemilik dana berinvestasi dengan membeli saham dan obligasi dari Negara asing sebagai tambahan terhadap investasi dalam negaranya sendiri.

Contoh Pengungkapan

1.      Pengungkapan Informasi yang Melihat Masa Depan
Pengungkapan informasi yang melihat masa depan (progresif) adalah pertimbangan tinggi yang berhubungan langsung di dalam kesetaraan pasar dunia. Pengungkapan informasi dalam laporan keuangan harus memiliki pengembangan dimasa depan. Informasi yang mencakup masa depan meliputi :
a.       perkiraan/ramalan masa depan, laba atau rugi per saham , arus kas , pengeluaran modal dan pos keuangan lainnya.
b.      informasi kinerja dan perubahan posisi ekonomi yang tidak menentu dimasa depan yang berkaitan dengan perkiraan proyek ,periode fiscal dan proyeksi jumlah.
c.       laporan rencana , program manajemen untuk orientasi di masa depan.

Pengungkapan informasi yang melihat masa depan dianggap sangat relevan dalam pasar ekuitas diseluruh dunia. Sebagai contoh Bursa Efek Tokyo TSF meminta kepada manajemen perusahaan yang tercatat untuk menyediakan ramalan penjualan, laba, dan dividen dalam pengumuman pers tahunan dan semesteran yang dilakukan. Contoh lainnya juga terdapat pada laporan tahunan 1998 yang disajikan oleh J. Lauritzen Holding Group, perusahaan pengiriman, transportasi dan perusahaan produk industry, membuat perkiraan untuk tahun 1999 sebagai berikut :
     “Pada tahun 1999 diharapkan terjadi pertumbuhan yang signifikan sebagai hasil dari aktivitas biasa. Secara keseluruhan, diharpkan perusahaan akan mencapai rata-rata DKK 1,1 juta”

2.      Pengungkapan Segmen  
Jika kelangsungan profitabilitas suatu perusahaan amat tergantung pada wilayah tertentu atau pada salah satu jenis produk tertentu, maka pengetahuan mengenai hal tersebut penting bagi pemegang saham, kreditur, karyawan dan pengguna laporan keuangan lainnya. Oleh karena itu, sebagai tambahan terhadap laporan keuangan mungkin perusahaan juga harus menyediakan rincian bagaimana total laba dalam laporan didapatkan.

Permintaan informasi mengenai informasi hasil operasi dan keuangan segmen industri yang diminta investor dan analis sangat meningkat secara signifikan. Pengungkapan segmen lebih membantu pengguna laporan keuangan untuk memahami bagaimana bagian-bagian perusahaan menata semuanya, baik secara usaha maupun letak geografis. International Financial Reporting Standars (IFRS) mencakup laporan  keuangan segmen yang mendetail seperti halnya standar akuntansi di berbagai negara.

Pernyataan FASB 131

Perusahaan multinasional Amerika Serikat yang besar diwajibkan untuk mengobsevasi Pernyataan FASB 131, “Disclosure about Segments of an Entreprise and Related Information”. Pernyataan 131 mewajibkan penggunaan “pendekatan manajemen” dalam mengidentifikasi segmen yang beroperasi. Pernyataan ini mendefinisikan segmen pengoperasian sebagai komponen suatu perusahaan yang memiliki informasi keuangan yang terpisah dan dievaluasi secara regular oleh pimpinan perusahaan selaku pengambil keputusan operasi dalam mengalokasikan sumber daya dan mengevaluasi kinerja. FASB yakin bahwa pengguna laporan keuangan harus dapat melihat risiko dan peluang segmen bisnis melalui kacamata manajemen.

Disamping informasi mengenai area geografi dan produk, Pernyataan 131 mewajibkan laporan keuangan tahunan mencakup informasi deskriptif dan financial tertentu tentang segmen yang beroperasi, termasuk :
a.       Informasi umum mngenai aktivitas segmen’
b.      Informasi mengenai laba rugi segmen, aktiva segmen dan dasar pengukuran
c.       Rekonsiliasi total segmen pendapatan, laba rugi, aktiva segmen dan item signifikan lain yang sesuai dengan jumlah yang disajikan dalam neraca atau laporan laba rugi.

Pengungkapan segmen membantu para pengguna laporan keuangan untuk memahami secara lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam suatu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan perusahaan.